Kamis, 13 Desember 2012

Kegelisahan & Penyebabnya


A.    Pengertian Kegelisahan

            Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang, tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, cemas, khawatir, atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.

            Tragedi dunia modern tisdak sedikit dapat menyebabkan kegelisahan. Hal ini mungkin akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme, persaingan dalam hidup, keadaan yang tidak stabil, dan seterusnya. Kegelisahan dalam konteks budaya dapatlah dikatakatansebagai akibat adanya instink manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari “kesempurnaan”. Dan tidak jatrang akibat kegelisahan seseorang, sekaligus membuat orang lain menjadi korbannya.

            Orang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimoa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui apa kegelisahannya, seolah-olah tanpa sebab. Ini berbeda dengan kegelisahan “terapan” yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari seperti kegelisahan karena anaknya sampai malam belum pulang, diasingkan oleh orang-orang sekitarnya.

            Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bawa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
·            Kecemasaan Objektif
Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maja ua berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti ayng ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
·            Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan id nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelusan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjaid.
·         Kecemasaan Moril
Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurnag percaya diri.
Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang canntik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya

1.      Sebab-sebab orang gelisah
Gelisah terkadang membuat seseorang tidak nyaman. Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,
dan cemas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang-orang menjadi
gelisah. Diantaranya :
a)      Panik
         Panik adalah sebuah perasaan dari ketakutan dan kecemasan. Panik merupakan ketakutan dan kecemasan yang terjadi secara mendadak dari sebuah peristiwa yang terjadi. Rasa panik dapat menyebabkan seseorang menjadi gelisah.
Dengan adanya rasa panik otomatis timbulnya perasaan tidak tenang dan
mengakibatkan seseorang menjadi gelisah.

b)     Kesulitan ekonomi
Kesulitan ekonomi merupakan kesulitan yang dialami ketika seseorang merasakan kondisi sulit dalam kehidupan ekonomi. Seperti hal nya tidak mempunyai uang atau kelangkaan dalam suatu barang pemuas kebutuhan. Dengan adanya kesulitan ekonomi, ada beberapa orang yang merasa terdesak dan gelisah untuk berfikir bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan kesulitan ekonomi tersebut.

c)      Persiapan yang tidak matang
Segala sesuatu kegiatan yang dilakukan, harus dengan persiapan yang matang. Apabila kita akan melakukan sesuatu  tetapi  belum ada persiapan yang matang, maka dapat terjadi kegelisahan. Contoh nya seperti dalam menghadapi ujian, tetapi  belum ada persiapan yang matang dalam menjalani ujian tersebut, maka kemungkinan perasaan gelisah akan timbul.

2.      Usaha – usaha mengatasi kegelisahan
a)      Bersikap tenang
Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.



b)     Intropeksi diri 
Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus merasa gelisah.

c)      Berserah diri kepada Tuhan
Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan yang kita alami.


B.     Kegelisahan Apa dan Mengapa?

Secara lentur kegelisahan dapat dikatakan sebagai rasa tidak tenteram, selalu khawatir dan sebagainya. Yang jelas, kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkenbang dalam diri manusia.

Setiap manusia dengan tidak memperdulikan latar belakang dan kemampuannya, pasti akan mengalami kegeliasahan, entah sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat.

Sebagai fenomena yang universal, artinya mampu mendera manusia yang mana pun juga, kegelisahan bisa muncul lantaran factor penyebab yang berbeda- beda. Dengan meminjam teori Sigmund freud, kendatipun ia secara khusus berbicara tentang kecemasan, kita melihat adanya tiga macam kegelisahan (baca: kecemasan), yaitu obyektif, neurotic dann moral. Yang pertama obyektif, bersumber kepada kekuatan yang ada di luar diri manusia. Kegelisahan ini bisa muncul dari antisipasi seseorang, dengan berdasar pada pengalaman perasaannya, terhadap kemungkinan adanya bahaya yang mengganggu dirinya.

Yang kedua, neurotic, dalam satu dan lain kasus lebih disebabkan oleh bisikan naluri seseorang. Kegelisahan semacam ini bisa muncul akibat timbulnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, muncul rasa takut yang irasional atau yang disebut fobia, dan kecenderungan seseorang untuk selalu gugup atau tergagap dalam menyikapi sesuatu persoalan yang dihadapi. Dan kegelisahan moral biasanya diakibatkan oleh munculnya perasaan bersalah yang sebenarnya dikendalikan oleh hati nuraninya. Jadi kegelisahan moral lebih bersumber pada kepribadian seseorang.

C.    Bentuk-bentuk Kegelisahan

1.      Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.

a)      Penyebab keterasingan
penyebab keterasingan bersumber pada dua hal:
·         Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu antara lain : mencuri, bersikap angkuh, sombong dan kaku.
·         Sikap rendah hati
Sikap yang sejenis dengan angkuh atau sombong ialah sikap kaku, pemarah dan suka berkelahi. Sikap itu juga menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang segan berkawan dengan orang yang bersikap seperti itu, sebab takut terjadi konflik fisik. Umumnya orang tidak senang akan sedikit konflik fisik, karena hal itu adalah perbuatan anak kecil.

b)     Sikap rendah diri
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur adalah sikap kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu atau tidak berharga, tidak atau kurang laku tidak atau kurang mampu di haddapan ornag lain, sehinggamerasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Ada beberapa hal yang membuat seseorang menjadi rendah diri, diantaranya:
·         Keterasingan karena cacat fisik
·         Keterasingan karena sosial ekonomi
·         Keterasingan karena rendah pendidikan
·         Keterasingan karena perbuatannya

c)      Kehilangan hak
Baik sikap simbong atau sikap – sikap sejenis maupun sikap rendah diri, bila kita renungkan ornag hidup keterasingan itu karena orang takut kehilangan  haknya. Sepertin halnya orang yang takut kehilangan hak nama baiknyaia merasa lebih dari ornag lain, karena itu bila ada orang yang sekiranya akan melibihiny, cepat – cepat mengajak berkelahi.

d)     Usaha untuk mengatasi keterasingan
Untuk mengatasi keterasingan itu perlu kesadaran yang tinggi. Orang yang bersikap disadarkan, karena apa yang mereka lakukan dianggapnya sudah benar semua.

Lain halnya dengan orang yang rendah diri. Orang mempunyai sikap seperti itu biasanya sadar akakn kekurangganya. Untuk meningkatkan harga dirinya, tentu ia harus banyak belajar dan banyak bergaul. Pergaulan itu dilakukan sedikit demi sedikit dan terus meningkat, sehingga akhirnya menjadi biasa.

Orang yang takut kehilangan haknya biasanya tak memiliki nama baik. Orang seperti itu biasanya memiliki kesalahan yang fatal. Untuk menghilangkannya memang sulit, sebab rasa malu itu sulit dihindarkan, meskipun perasaan itu hanya ada pada dirinya



2.      Kesepian
Kesepian berasal da ri kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

a)      Penyebab  terjadinya kesepian
Menurut Middlebrook (1980), ada dua faktor penyebab dari kesepian, yaitu :
·         Faktor Psikologis
Ø  Existential Loneliness
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
Ø Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat
Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian.
Ø  Kurangnya dukungan dari orang lain
Kesepian dialami oleh mereka yang merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Mereka yang mengalami kesepian manganggap diri mereka sebagai orang yang diremehkan dan ditolak lingkungannya.
Ø  Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, ia akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Ø  Kurangnya rasa percaya diri
Meskipun individu dapar melakukan hubungan sosial dengan baik, namun ia merasa bahwa lingkungan disekitarnya kurang melibatkannya, sehingga menyebabkan individu merasa kesepian, ia hanya dapat berhubungan sosial secara formalitas saja.
Ø  Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
Orang-orang yang menjengkelkan, seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya, sehingga mereka merasa kesepian.
Ø  Ketakutan untuk menanggung resiko sosial
Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko.
·         Faktor Sosiologis
Ø  Takut dikenal orang lain
Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain.
Ø  Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial
Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut.


Ø  Kehidupan di rumah
Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan.
Ø  Perubahan pola-pola dalam keluarga
Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain.
Ø  Pindah tempat
Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
Ø  Terlalu besarnya suatu organisasi
Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu sama lain.
Ø  Desain arsitektur bangunan
Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas.
Sadler (dalam Kirana, 2005) menambahkan bahwa kesepian dapat disebabkan karena lima hal, yaitu :
·         Interpersonal Problems
Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).

·         Social Shock
Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
·         Culture Shock
Setiap kebutuhan memiliki ciri-ciri khas masing-masing. Ketika individu pindah ke tempat baru maka perbedaan budaya antara tempat asal dan tempat individu sekarang dapat menimbulkan masalah-masalah lain, tidak terkecuali kesepian.
·         Cosmic Problems
Hal ini berkaitan dengan eksistensial manusia atas apa yang sesungguhnya diinginkan dari kehidupan yang dijalaninya.
·         Psychological Problems
Masalah-masalah psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam kesedihan.

3.      Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tanpa arah yang jelas atau tanpa usul-usul yang jelas. Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara disejumlah bidang termaksud filosofi,fisika, statistika dan lain-lain nya.

a)      Penyebab terjadinnya ketidakpastian
·         Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurose jwa, yaitu adanya pikiran atau pearasaan tertebtu yang t erus menerus, biasanya tentang hal – hal yang tidak menyenangkan, atau sebab – sebab tak diketahui oleh penderita. Misalnya : selalu berpikir ada orang yang akan menjatuhkan dia\
·         Phobie
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal, pada suatu hal atau kejadian, tanpa siketahui sebab – sebabnya. Orang yang dilanda ketakutan itu tidak dapat berpikir. Pikirannya tidak pasti, dan menentu.
·         Kompulsi
Ialah adanya keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakannya, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuataan – perbuatan yang serupa berulang kali (neurose).
·         Delusi
Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat. Tidaka ada dasar kenyaataan dan tidak memakai pengalaman.
·         Histeria
Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahn syaraf, tidak mampu menguasai diri atau sugesti dari sikap orang lain.
·         Halusinasi
Khayalan yang datang tanpa rangsangan pancaindra. Seperti para prewangan (medium) dapat digolongkan pada pengalaman halusinasi. Dengan sugesti diri orang juga dapat berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalanya dapat dialami ornag mabuk atau pemakai oba bius, kadang – kandang karena halusinasi orang mendapat tekanan terhadap dorongan dorongan itu menemukan sasarannya.

·         Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu ornag sangat berpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing – pusing, muka merah, nadi cepat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya bisa apatis atau terlalu gembira dan karena itu dilepaskan dalam larian – larian, nyanyian, ketawa atau berbicara.
b)     Usaha untuk mengatasi ketidakpastian
·         Konsultasi
Untuk dapat menghilangkan atau menyembuhkan ketidakpastian tersebut tergantung kepada mental penderita bagaimana cara seorang penderita tersebut dapat  mengatasi ketidakpastian nya. Bisa dengan cara konsultasi kepada teman atau kepada seorang psikolog untuk memberikan arahan dan saran untuk menyelesaikan ketidakpastian nya.
·         Berpikir logis
Dengan adanya ketidakpastian, dibutuhkan cara berpikir yang logis untuk menentukan putusan dari ketidakpastian. Berpikir yang logis dapat memudahkan dalam menemukan keputusan ketidakpastian.

Nah berikut sebuah video yang menggambarkan kegelisahan.


SIMPULAN

Dari berbagai permasalahan hidup yang berlangsung dalam setiap kehidupan kita dapat menimbulkan suatu kegelisahan dan ketidakpastian dalam diri kita, akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan cara merubah pola berpikir kita menjadi lebih bijaksana dan tidak berpikiran sempit, selalu mengandalkan Tuhan untuk mengatasi setiap masalah dalam hidup kita. Apabila hal tersebut telah berhasil kita lakukan maka permasalahan hidup yang kita hadapi tidak akan menjadi beban yang terlalu berat hingga mengganggu pikiran kita. Jadi menurut kami kegelisahan, kesepian, dan ketidakpastian yang datang dalam kehidupan kita tidak akan menimbulkan dampak negatif apabila kita selalu menanggapinya dengan pikiran yang positif dan tidak berpikiran sempit maupun pesimis.




DAFTAR KEPUSTAKAAN

Djoko, Widagho, Drs,  dkk,  Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Cetakan kesebelas, jakarta, 2008